alergi pada anak

Tak ada orangtua yang mau melihat buah hatinya sakit, apa lagi kalau sampek batuk-batuk diiringi sesak napas. Terlebih di masa pandem seperti sekarang. Banyak yang khawatir dengan kondisi buah hatinya karena gejalanya tidak bisa diremehkan. Apa lagi kalau anak Anda juga punya alergi. Sangat sulit membedakan perbedaanya. Nah, di artikel ini Kami merangkum perbedaan alergi pada anak dan infeksi Covid-19.

Kenali Seasonal Allergy dan Gejala Infeksi Covid-19

Saat musim hujan pastinya udara jadi lebih dingin, dan bunga-bunga mulai bermekaran. Untuk orang dewasa dan anak-anak yang memiliki seasonal allergy, ini akan jadi tantangan tersendiri. Pasalnya banyak yang mengalami batuk-batuk, pilek hingga sesak napas. Alergi dan gejala Covid-19 bisa sangat mirip, tapi disini pembedanya adalah waktunya. Nah, ketika si kecil mengalami kejadian ini, coba Anda ingat-ingat kembali, apakah hal ini sering terjadi di musim dingin dan musim semi? Tidak ada salahnya bila Anda juga mengunjungi dokter anak untuk memastikan apa yang sedang dialami

Menurut John Hopkins, alergi pada anak tidak menimbulkan demam. Sementara gejala infeksi virus bisa memicu demam bersamaan dengan gejala-gejala berikut yang bisa muncul pada periode 2-14 hari setelah paparan virus:

  • Mengalami demam atau kedinginan Batuk-batuk
  • Napas lebih pendek atau sulit bernapas
  • Otot terasa sakit semua
  • Sakit tenggorokan
  • Kehilangan indra perasa atau indra penciuman
  • Mengalami diare
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Pilek

Hal lain yang bisa Anda pastikan ketika alergi anak muncul adalah apakah ia juga mengalami gatal-gatal. Jika ia, ia akan kerap menggaruk-garuk badan, mata dan juga hidung. Terlebih bila si kecil sering melakukannya di musim-musim tertentu.

Karena itu, sangat penting melakukan pencatatan perubahan gejala yang terjadi pada anak. Bila Anda mengunjungi dokter, catatan ini akan sangat bermanfaat bagi mereka.

Apa Yang Harus Dilakukan Bila Masih Ragu?

Beberapa orang mungkin memiliki banyak keraguan di awal apakah anaknya terkena virus atau alergi aja. Nah, bila Anda masih belum yakin dengan kondisi buah hati, akan lebih baik bila Anda melakukan isolasi mandiri mengingat gejalanya ada beberapa kemiripan. Bila gejala tidak kunjung berakhir meskipun sumber alergen telah hilang, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Nanti dokter akan menyarankan apakah buah hati Anda perlu diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui apakah ia terinfeksi Covid-19 atau memiliki penyakit pernapasan lainnya. Selain itu, ini juga penting untuk menghindarkan anggota keluarga lainnya terinfeksi virus yang sama.

Apa Yang Bisa Dilakukan Keluarga Untuk meminimalisir Gejala Alergi Pada Anak?

Alergi memang sering mengganggu aktifitas danĀ  bisa berbahaya bila dibiarkan. Nah, bagi anggota keluarga, sangat disarankan untuk memakai masker dan menghindarkan buah hati dari allergen. Alergen ini bentuknya berbeda-beda. Bila buah hati menderita seasonal allergy, yang terbaik adalah meminta seluruh keluarga memakai masker. Ini tidak hanya untuk melindungi buah hati dari paparan Covid-19, tapi juga semua jenis virus. Terutama untuk yang memiliki seasonal allergy, hal ini akan menghindarkan dari serbu, udara, pollen dan debu yang sering memicu alergi muncul.

Pastikan untuk selalu cuci tangan dan senantiasa jaga jarak satu sama lain demi mengurangi penyebaran virus. Untuk sementara, batasi tempat bermain si kecil agar alerginya tidak terpicu. Selain itu, bila ia alergi terhadap makanan tertentu, hindari memberikan makanan yang mengandung allergen.

Meta desc:

Di masa pandemic sekarang membedakan alergi pada anak dan infeksi virus sangatlah susah mengingat keduanya memiliki gejala yang mirip. Ketahui perbedaannya di sini!

By savage

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *